Ayah Bunda
yang memiliki anak usia dini, ketika meninggalkan anak di sekolah yang baru,
mungkin Ayah Bunda seringkali khawatir. Sebagai orang tua, tentu kita
seringkali khawatir meninggalkan anak-anak di sekolah. Bagaimana jika anak mengalami
masa sulit di sekolah? Apakah anak bisa beradaptasi di sekolah yang baru?
Apakah anak bisa bermain dan membaur dengan teman-temannya di sekolah?
Bagaimana kalau anak tidak betah? Atau bagaimana kalau di tempat yang baru anak
tidak diterima temannya dengan baik? Banyak kekhawatiran. Lantas bagaimana
orang tua mengatasi hal ini?
- Pilihan sekolah yang tepat.
- Mengajak anak survey ke sekolah.
- Orang Tua harus tenang
- Orang tua Bersikap Jujur
Sebelum memutuskan
untuk meninggalkan anak di sekolah, yang harus dilakukan orang tua adalah
memilih sekolah yang tepat. Sekolah adalah rumah kedua bagi anak. Beberapa
sekolah yang memberi layanan fullday menawarkan
beberapa fasilitas. Memiliki pemahaman yang sama dengan sekolah dalam hal
mendidik anak akan lebih baik, daripada tidak tahu sama sekali. Banyak sekolah
menawarkan program unggulan. Selain fasilitas, sekolah dengan layanan yang baik
bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat.
Apabila orang
tua telah memiliki pilihan sekolah yang tepat, langkah selanjutnya yang harus
dilakukan orang tua adalah mengajak anak-anak survey ke sekolah yang hendak
dituju. Mengenalkan dan memberi informasi kepada anak terkait tempat baru yang
akan ditinggali anak sangatlah penting. Anak hendaknya diberi pengertian agar
mereka paham dan kenal betapa menyenangkannya tempat baru yang akan dikunjungi.
Ketika berkunjung
ke sekolah baru, secara tidak langsung anak akan berkenalan atau melihat guru
yang baru. Sambutan hangat guru yang baru akan membuat anak merasa memiliki
perlindungan ketika tidak ada orang tua.
Yang paling
penting ketika meninggalkan anak di sekolah adalah tenang. Sikap tenang orang
tua bisa mempengaruhi ketenangan anak di sekolah. Orang tua yang telah percaya
pada sekolah, akan meninggalkan anak dengan tenang ketika bekerja. Bekerja sama
dan membangun komunikasi yang baik dengan sekolah bisa membuat orang tua lebih
percaya kepada pihak sekolah. Ketika orang tua percaya dan tenang ketika
meninggalkan anak. Anak juga akan tenang di sekolah. Dengan begitu anak merasa
nyaman dan lebih bisa menikmati hari-harinya di sekolah.
Orang tua
perlu menjelaskan kenapa dan apa yang dilakukan orang tua ketika meninggalkan
anak di sekolah. Anak-anak usia dini, sudah mampu memahami apa yang dijelaskan
oleh orang tua. Yang perlu dijelaskan kepada anak adalah keadaan yang
sebenarnya. Jangan sekalipun berbohong kepada anak. Jika orang tua bekerja anak
juga harus tahu bahwa orang tua memiliki kewajiban bekerja sementara anak
memiliki kewajiban sekolah. Memberi kepastian pukul berapa anak dijemput lebih
baik dari pada berbohong kepada anak.
Sekalipun anak
masih kecil, orang tua perlu menjelaskan bahwa orang tua memiliki kewajiban
untuk bekerja. Bukan berbohong mengatakan pergi untuk mengejar orang gila atau
di kantor mama ada Bu Dokter yang membawa suntik, ada anjing galak atau bahkan,
pergi secara sembunyi-sembunyi. Sebelum orang tua pergi, hendaknya pamit
terlebih dahulu, kemudian memberi ciuman atau pelukan sayang. Anak mungkin akan
menangis semakin keras, tapi setelah itu dan di hari selanjutnya dia semakin
bisa menerima bahwa dia harus tinggal di sekolah ketika orang tua bekerja.
Secara psikologis keadaan anak akan berbeda, ketika anak ditinggal secara
sembunyi-sembunyi dan orang tua meminta izin dengan bicara jujur kepada anak.
Ketika
ditinggal di sekolah, pada masa adaptasi anak-anak sering menangis. Ketika anak
sudah diberi pengertian kenapa anak harus sekolah, pemahaman tentang apa yang
dilakukan orang tua ketika anak-anak di sekolah, dan informasi kapan saatnya
anak dijemput, setelah itu orang tua perlu bersikap tegas. Tipe anak
bermacam-macam. Anak lebih sering menggunakan tangisan untuk membuat orang tua
iba. Orang tua hendaknya memahami jenis tangisan anak. Apakah tangisan karena
sakit atau tangisan karena usaha agar anak diperhatikan. Ketika ingin
membiasakan disiplin, menerapkan ketegasan kepada anak sangatlah perlu.
No comments:
Post a Comment